Minggu, 20 November 2011

(S.O.P) PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SISTEM URINARIA


PENGERTIAN
Pemasangan kateter urine adalah dengan melakukan insersi kateter Folley / Nelaton melalui uretra ke muara kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

TUJUAN
1.   Memulihkan / mengatasi retensi urine akut / kronis.
2.   Pengaliran urine untuk persiapan operasi atau pasca operasi.
3.   Menentukan jumlah urine sisa setelah miksi.
4.   Mengambil spesimen urine steril untuk pemeriksaan diagnostik.
5.   Monitoring urine output secara ketat.

NO

TINDAKAN

BOBOT

NILAI
BOBOT
X
NILAI

KETERANGAN
I
PENGKAJIAN




2



1.   Mengkaji instruksi / alasan dilakukan tindakan pemasangan kateter.
2.   Mengkaji tingkat pengetahuan klien.
3.   Mengkaji tingkat mobilisasi klien.
4.   Mengkaji status kesehatan dan usia klien.
5.   Mengkaji adanya distensi abdomen.
6.   Mengkaji waktu terakhir kali klien berkemih.
II
INTERVENSI










3



A.  Persiapan Alat :
1.   Alat Nonsteril.
a.   Nampan beserta alas.
b.   Bengkok atau nierbeken.
c.   Pot.
d.   Plester.
e.   Alat tulis.
f.    Gunting.
g.   Spuit 10 cc.
h.   Aquadest.
i.    Jelly.
j.    Kain penutup klien.
k.   Urine bag.
l.    Bola kapas savlon.
m.  Betadine.
2.   Alat Steril.
a.   Handsoen steril.
b.   Set kateter urine steril :
1)   Copies 1 buah.
2)   Duk bolong 1 buah.
3)   Pinset anatomis 2 buah.
4)   Lidi kapas 2 buah.
B.  Persiapan Klien :
Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya pemasangan kateter urine.
III
IMPLEMENTASI


















3



1.  Menutup sampiran.
2.  Mencuci tangan.
3.  Mengatur posisi klien, letakkan klien pada posisi supin dengan lutut ditekuk, paha fleksi, kaki diletakkan ditempat tidur dan tutup klien dengan selimut atau kain.
4.  Meletakkan pot dibawah bokong klien. Letakkan nierbeken diantara kedua kaki klien.
5.  Membuka set steril, atur alat steril dengan menggunakan pinset, Buka Penutup kateter letakkan kateter pada alat steril.
6.  Memakai handscoen steril sebelah kanan terlebih dahulu, tangan sebelah kanan mengambil pinset steril tangan kiri membuka  tempat bola  kapas yang sudah diberi savlon. Letakkan bola kapas savlon pada copies. Gunakan kembali sarung tangan sebelah kiri.
7.  Menutup perineal dengan menggunakan duk bolong.
8.  Membersihkan labia mayora dengan bola kapas savlon daerah kiri dan kanan mulai dari arah atas dan bawah atau dari arah anterior keposterior setiap bagian 1 kali usap buang bola kapas ke nierbekhen. Tangan yang non dominan membuka labia mayora untuk membersihkan labia minora, tangan kanan membersihkan labia minora mulai dari sebelah kiri kemudian bagian kanan dari arah atas ke arah bawah atau dari arah anterior keposterioir. Terakhir bersihkan bagian tengah dari mulai klitoris, orifisium uretra eksternus (OUE), dan vagina dengan sekali usapan.
9.     Mengolesi ujung kateter dengan jelly (minta tolong assistant).
10.   Memasukkan kateter yang telah diberi jelly kateter sekitar 5 – 7 cm kedalam meatus uretra.
11.   Memastikan urine tetap keluar, kemudian kateter urine disambungkan pada urine bag.
12.   Melakukan fiksasi dengan cara memberikan injeksi air aquadesh ke dalam folley kateter untuk mengembangkan balon kateter, agar keteter tidak mudah terlepas (pemberian aquadesh sesuai aturan).
13.   Menarik perlahan-perlahan folley keteter untuk memastikan apakah kateter sudah terfiksasi dengan aman.
14.   Menulis tanggal pemasangan pada plester yang akan direkatkan ke selang bag urine dengan paha klien.
15.   Memfiksasi selang kateter dengan plester dan letakkan selang kateter pada paha klien.
16.   Merapihkan klien dan alat-alat.
17.   Melepaskan handscoen buang pada nierbeken.
18.   Mencuci tangan.
IV
EVALUASI




1



1.  Mengobservasi jumlah dan karakteristik urine yang keluar.
2.  Memonitor kesadaran dan tanda-tanda vital klien setelah pemasangan kateter.
3.  Melakukan palpasi kandung kemih dan tanyakan adanya rasa ketidaknyamanan setelah pemasangan kateter.
4.  Mengobservasi posisi kateter dan drainage urine ke urine bag.
V
DOKUMENTASI




1



1.  Mencatat pelaksanaan prosedur, kondisi perineum dan meatus uretra.
2.  Mencatat waktu pemasangan, dan karakteristik urine (konsistensi, jumlah, bau, dan warna).
3.  Mencatat respon klien selama prosedur.
4.  Mencatat tipe, ukuran kateter, dan jumlah cairan yang dipakai untuk mengembangkan balon.
VI
SIKAP




1.  Sistematis.
2.  Hati-hati.
3.  Berkomunikasi.
4.  Mandiri.
5.  Teliti.
6.  Tanggap terhadap respon klien.
7.  Rapih.
8.  Menjaga privacy.
9.  Sopan.
TOTAL
10





Tidak ada komentar:

Posting Komentar