PENGERTIAN
Arteriogram adalah pemeriksaan diagnostik yang
menggunakan media kontras dengan tujuan untuk melihat gambaran abnormal atau
obstruksi pada pembuluh darah tertentu.
TUJUAN PEMERIKSAAN
1.
Untuk
menilai kondisi pembuluh darah-pembuluh darah pada sistem pernafasan/paru.
2.
Untuk
mendeteksi adanya tumor, aneurisma, obstruksi, hematoma, atau abses.
TUJUAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Klien memahami prosedur, mengontrol ansietas klien, klien dapat
menjalani prosedur tanpa efek yang tidak diinginkan; klien tidak mengalami
reaksi alergi.
|
|
||||
KONTRAINDIKASI
1.
Klien
dengan terapi antikoagulan.
2.
Klien
yang baru mengalami emboli atau thrombosis.
3.
Klien
dengan sakit liver berat, thyroid ataupun penyakit ginjal.
4.
Klien
alergi terhadap zat kontras.
|
|||||
NO
|
TINDAKAN
|
BOBOT
|
NILAI
|
BOBOT
X
NILAI
|
KETERANGAN
|
I
|
PENGKAJIAN
|
2
|
|
|
|
1.
Mengkaji
program/instruksi medik.
2.
Mengkaji
tingkat pengetahuan klien tentang prosedur pemeriksaan.
3.
Mengkaji
riwayat klien dan adanya kondisi-kondisi kontraindikasi dari pemeriksaan.
|
|||||
II
|
INTERVENSI
|
3
|
|
|
|
A. Persiapan
Alat :
1.
Surat
ijin tindakan (informed concent).
2.
Gaun
klien.
3.
Status
rekam medik klien.
4.
Tanda
pengenal alergi (bila klien alergi).
B. Persiapan
Klien :
1.
Menjelaskan
prosedur dan tujuan dilakukannya arteriogram.
2.
Meminta
klien untuk menandatangani informed
concent.
3.
Menganjurkan
klien puasa sesuai instruksi.
4.
Memberikan
medikasi sebelum prosedur sesuai instruksi (bila ada).
5.
Mencukur
daerah punksi (bila perlu).
6.
Mengobservasi
tanda-tanda vital sebelum tindakan.
7.
Menjaga
kebutuhan privacy klien.
|
|||||
III
|
IMPLEMENTASI
|
3 |
|
|
|
1. Menjelaskan tujuan dan detail prosedur kepada klien :
a. Tempat punksi akan di scrub (dibersihkan dengan desinfektan), dan diberikan anestesi
lokal.
b. Media kontras akan disuntikkan untuk melihat
abnormalitas atau obstruksi pada pembuluh darah tertentu.
c. Klien mungkin akan diinstruksikan untuk menahan nafas
ketika di rontgen.
d. Keseluruhan prosedur memerlukan waktu ± 1 jam.
2. Mengidentifikasi adanya riwayat alergi terhada iodine,
atau media kontras.
3. Mendapatkan surat izin tindakan.
4. Mencukur dan membersihkan area punksi jika dipesankan.
5. Menganjurkan klien puasa jika diinstruksikan.
6. Mengukur tanda-tanda vital.
7. Memberikan medikasi preposedur jika dipesankan. Dan
mengirim klien ke bagian pemeriksaan.
8. Memantau tanda-tanda vital pascaprosedur yang mencakup
nadi, dan letak punksi.
9. Mengamati adanya gejala-gejala reaksi alergi lambat
terhadap zat kontras, seperti mual, muntah, takikardi, dan berkeringat.
10. Memberitahukan kepada dokter segera jika tampak
gejala-gejala yang tidak lazim.
11. Menginstruksikan kepada klien untuk tidak melakukan
gerakan fleksi pada ekstremitas tempat dilalkukannya
punksi.
12. Mempertahankan tirah baring dengan kepala sedikit
ditinggikan (periksa kebijakan setempat untuk lamanya tirah baring setelah
prosedur ini). Melakukan tindakan yang memberikan kenyamanan bagi klien.
|
|||||
IV
|
EVALUASI
|
1
|
|
|
|
1.
Mengevaluasi
respon serta toleransi klien sebelum, selama,
dan sesudah prosedur.
2.
Mengevaluasi
adanya reaksi alergi dan laporkan segera bila ada.
3.
Mengobservasi
tanda-tanda vital pasca prosedur secara periodik.
|
|||||
V
|
DOKUMENTASI
|
1
|
|
|
|
1.
Mencatat
persiapan klien yang dilakukan, mencakup : penjelasan tentang tujuan dan
detail prosedur, puasa, medikasi preprosedur, dan pengkajian terhadap aler.
2.
Mencatat
tanggal dan waktu pelaksanaan prosedur.
3.
Mencatat
respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan sesudah prosedur.
|
|||||
VI
|
SIKAP
|
|
|
|
|
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
6. Tanggap
terhadap respon klien.
7. Rapih.
8. Menjaga
privacy.
9. Sopan.
|
|||||
TOTAL
|
10
|
|
|
|
Minggu, 20 November 2011
(S.O.P) MEMBANTU DALAM PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK ARTERIOGRAM SISTEM PERNAFASAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar