Minggu, 20 November 2011

(S.O.P) MENGAMBIL SAMPEL URINE UNTUK PEMERIKASAAN



PENGERTIAN
Suatu tindakan mengambil sejumlah urine sebagai sampel untuk pemeriksaan laboratorium.

TUJUAN
1.   Mengambil sampel urine yang tidak terkontaminasi untuk menganalisa urine rutin atau test diagnostik yang meliputi test kultur dan sensitivitas.
2.   Mengetahui adanya mikroorganisme dalam urine.

NO

TINDAKAN

BOBOT

NILAI
BOBOT
X
NILAI

KETERANGAN
I
PENGKAJIAN



2



1.   Mengkaji instruksi / pesanan medik untuk pemeriksaan diagnostik.
2.   Mengkaji intake dan pola eliminasi klien.
3.   Mengkaji tingkat pengetahuan klien akan prosedur dan tujuan pemerikasaan urine.
4.   Mengkaji tujuan pengambilan sampel urine, untuk menetukan metode yang tepat dalam pengambilan sampel urine.
II
INTERVENSI










3



A.   Persiapan Alat :
1.   Bokal/botol/wadah tempat sampel urine.
a.   Bokal/botol/wadah steril untuk pemeriksaan urine kultur dan sensitivitas.
b.   Bokal/botol/wadah bersih untuk pemeriksaan urine rutin atau urine lengkap.
2.   Handscoen bersih.
3.   Pot/urinal.
4.   Nierbeken/bengkok.
5.   Perlak/alas.
6.   Etiket.
7.   Formulir pemeriksaan.
8.   Menurut cara pengambilan sampel urine :
a.   Melalui kateter :
1)   Spuit 10 cc bila kateter mempunyai port menggunakan jarum no 21 G atau 22 G.
2)   Klem penjepit.
3)   Kapas alkohol 70%.
b.   Dengan cara mid stream :
1)   Baskom berisi air hangat, sabun, washlap dan handuk.
2)   Pinset steril dan kapas betadine.
B.  Persiapan Klien :
Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya pengambilan sampel urine.
III
IMPLEMENTASI


















3



1.   Menutup sampiran.
2.   Mencuci tangan.
3.   Memakai handscoen bersih.
4.   Melakukan pengambilan sampel urine :
a.   Melalui Kateter :
1)   Mengklem selang urine bag selama kurang lebih 30 menit.
2)   Meletakkan perlak/pengalas dibawah tempat pengambilan urine.
3)   Melakukan pengambilan urine :
a)   Kateter dengan port :
§ Mendesinfeksi lokasi penusukan dengan kapas alkohol 70%.
§ Menusukkan jarum dengan sudut 90° pada port.
§ Melakukan aspirasi urine sebanyak ± 3 – 5 cc untuk pemeriksaan kultur urine, atau ± 10 – 20 cc untuk pemeriksaan urine lengkap.
§ Memindahkan urine dari spuit kedalam bokal/botol steril.
b)   Kateter tanpa port :
§ Membuka tutup bokal/botol urine dan meletakkannya diatas perlak/pengalas.
§ Mendesinfeksi sambungan kateter – selang  urine bag dengan kapas alkohol 70%.
§ Membuka sambungan tersebut dengan hati-hati, pegang selang diatas sambungan ± 5 c, jaga jarak agar tidak terkontaminasi.
§ Memasukkan urine kedalam bokal/botol urine (jangan sampai bersentuhan dengan ujung kateter).
§ Mendesinfeksi selang kateter dengan kapas alkohol 70% kemudian sambungkan kembali urine bag dengan kateter.
4)   Membuka klem penjepit.
b.   Dengan Cara Mid Stream :
1)   Meletakkan perlak/pengalas dibawah bokong klien, lepaskan pakaian bawah klien dan atur posisi yang sama seperti saat membersihkan vulva/perineum (bila klien harus dibantu).
2)   Membersihkan daerah perineum dan alat genitalia dengan menggunakan air hangat + sabun dan washlap, kemudian keringkan dengan handuk.
3)   Membersihkan daerah meatus urethra eksternus dengan menggunakan kapas betadine dan pinset steril.
4)   Menganjurkan kepada klien untuk berkemih dan tampung urine yang pertama keluar dalam pot/urinal, kemudian tampung urine yang keluar selanjutnya kedalam bokal/botol urine sampai 10 – 20 cc dan anjurkan klien untuk menuntaskan berkemihnya kedalam pot/urinal.
5.   Menempatkan bokal/botol urine ditempat yang aman, setelah urine untuk pemeriksaan ditampung.
6.   Menutup bokal/botol urine.
7.   Merapihkan klien dan alat.
8.   Melepaskan handscoen.
9.   Menempelkan etiket pemeriksaan urine pada bokal/botol urine, dan buatkan formulir pemeriksaannya.
10.   Membuat formulir pmerikasaan.
11.   Membawa sampel urine beserta formulir pemeriksaannya ke laboratorium.
IV
EVALUASI


1



1.  Mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui hasil test.
2.  Mengevaluasi respon klien selama pelaksanaan prosedur.
3.  Mengobservasi karakteristik urine : warna, kepekatan dan bau.
V
DOKUMENTASI


1



1.  Mencatat jumlah, warna, baud an konsistensi urine.
2.  Mencatat waktu dan cara pengambilan sampel urine.
3.  Mencatat respon klien selama prosedur.
VI
SIKAP




1.   Sistematis.
2.   Hati-hati.
3.   Berkomunikasi.
4.   Mandiri.
5.   Teliti.
6.   Tanggap terhadap respon klien.
7.   Rapih.
8.   Menjaga privacy.
9.   Sopan.

TOTAL
10





Tidak ada komentar:

Posting Komentar